Beberapa hari lalu, pemerintah Jepang mulai lebih memperketat lagi undang-undang hak cipta mereka dengan merevisi undang-undang hak cipta sebelumnya. Seperti yang dituliskan oleh Techinasia.com, setiap orang yang berada di wilayah atau negara Jepang dan kedapatan mengunduh film atau musik tanpa izin akan dikenai denda maksimal sebesar JPY 2 juta atau hampir UAS 25,000.

Tentu saja undang-undang baru ini melahirkan banyak protes terutama dari kalangan muda Jepang. Kebanyakan anak muda Jepang sering mengunduh film atau musik untuk mereka nikmati di rumah atau di perjalanan dengan menggunakan perangkat pemutar MP3/MP4 portable atau di dalam handset.

Hal tersebut ternyata mengusik hacktivist Anonymous cabang Jepang untuk melakukan aksi terhadap pemerintahnya. Anonymous Jepang mulai melancarkan serangan mereka dan berhasil melumpuhkan beberapa situs pemerintahan Jepang.

Anonymous Jepang ini juga mendeklarasikan bahwa mereka menentang terhadap undang-undang baru pemerintah Jepang tersebut melalui account Twitter resmi mereka. Dalam account resminya tersebut para peretas tidak menuliskan banyak pernyataan melainkan hanya menuliskan beberapa hashtag saja.

Ternyata serangan yang dilakukan Anonymous Jepang ini juga didukung oleh Anonymous dari negara lain. Seperti catatan Zdnet.com, situs-situs resmi pemerintah Jepang yang berhasil dilumpuhkan antara lain situs pemetaan Jepang, transportasi, turis, dan beberapa situs lainnya.

Anonymous Jepang ini mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan serangan sampai pemerintah Jepang menarik kembali undang-undang hak cipta tersebut. 

Sumber :Terpecaya